Minggu, 13 Maret 2011

Keuntungan dan Kerugian Merokok

Adanya pernyataan bahwa “mengurangi” kebiasaan merokok pada sebagian kalangan boleh dikatakan “tidak memberi manfaat yang signifikan terhadap kesehatan”, memang ada benarnya. Namun dari cara penggunaan kalimat yang samar seperti di atas dapat memicu keengganan seseorang untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Sebuah penelitian menemukan data pada type pecandu yang rata-rata mengkonsumsi rokok antara 15 batang atau lebih dalam sehari (yang didefinisikan sebagai perokok berat), hanya sebagian (50 %) yang memahami bahwa mengurangi rokok tidak akan memperkecil dampak buruk yang diakibatkannya, berupa; kematian-dini, penyakit jantung atau penyakit paru-paru.Oleh karena itu, bagaimanapun upaya penyederhanaan yang dilakukan oleh seorang perokok tanpa meninggalkan kebiasaan buruk tersebut secara tuntas akan selalu dibayang-bayangi resiko kesehatan yang sewaktu-waktu mengancam dirinya. Peneliti menghimbau agar segeralah beranjak dari paradigma kesehatan yang keliru selama ini. (Tob Control, December 2006)
Manfaat Rokok (Boleh percaya tetapi sebaiknya jangan percaya)
Disisi lain, beberapa pakar dan praktisi kesehatan menyimpulkan bahwa; bahaya rokok tidak selamanya mengancam kehidupan manusia. Sebuah penelitian tentang “Human Leucosyd Antigen” (HLA) yang merupakan zat kekebalan tubuh, memungkinkan seseorang untuk terhindar dari segala bentuk bahaya terhadap serangan tembakau (rokok).
Namun, dalam penelitian tersebut dijelaskan pula bahwa tidak semua orang memiliki “HLA” yang handal dalam melawan nekotin, terutama mereka yang mengkonsumsinya secara berlebihan. Peneliti berharap agar anda yang tidak cukup kebal menghadapi tembakau disarankan untuk berhenti secara total, paling tidak harus menguranginya sesuai daya tahan tubuh anda.
Manfaat Lain
Selanjutnya beredar pula kabar angin yang sengaja dihembuskan oleh para pecandu rokok, dan semoga cerita tersebut tidak mengurangi nilai kewaspadaan kita dari dampak yang tidak kita inginkan. Konon bahwa manfaat merokok meliputi hal-hal berikut :
(1). Seeorang yang sedang merokok tidak akan digigit anjing, karena anjing takut api.
(2). Rumah seorang perokok selalu aman dari bahaya kemalingan, karena dari luar rumah selalu terdengar orang yang sedang batuk-batuk.
Hubungan Rokok dan (maaf) Payudara.
Salah satu sumber menuturkan, bahwa; kebiasaan merokok sangat berhubungan erat terhadap habit seorang ibu. Dalam hal ini ibu yang lebih mengutamakan penampilan fisik pada umumnya memiliki kecenderungan memperpendek masa penyapihan seorang anak demi menjaga pencitraan dan penampilan (sensualitas) payudara agar selalu disayang suami. Pada waktu yang bersamaan anakpun terpaksa hanya menerima jatah dari susu seekor sapi sebagai kompensasi.
Anjuran ahli kesehatan menekankan agar masa penyapihan (berhenti menyusui) bagi seorang anak dianjurkan setelah berusia 2 tahun. Pada umumnya anak-anak yang kekurangan masa menyusu, pada usia tertentu akan mencari kompensasi dengan sesuatu yang di isap-isap (kenyot), maka kebanyakan diantara mereka menempuh jalan untuk merokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar